Cinta Antara Dua Hati
1. Awal Perkenalan
Di sebuah desa kecil yang dikelilingi perbukitan hijau, Alina menjalani hidupnya dengan sederhana. Ia adalah seorang guru di sekolah dasar yang selalu penuh semangat dalam mengajar anak-anak. Hidupnya tenang, hingga suatu hari seorang pria asing datang ke desa itu.
Pria itu adalah Rangga, seorang penulis yang sedang mencari tempat sunyi untuk menyelesaikan novelnya. Ia menyewa sebuah rumah kecil di ujung desa, tak jauh dari tempat Alina tinggal.
Pertemuan mereka terjadi saat Rangga kehilangan arah di tengah ladang. Alina, yang sedang berjalan membawa bahan belanjaan, berhenti untuk membantunya.
“Kamu pasti bukan dari sini,” kata Alina sambil tersenyum.
Rangga mengangguk sambil menggaruk kepalanya. “Ya, benar. Aku hanya seorang tamu yang tersesat.”
Sejak saat itu, mereka sering bertemu. Alina merasa ada sesuatu yang menarik dari cara Rangga berbicara tentang dunia luar, sementara Rangga terpesona oleh kebaikan hati Alina.
2. Persahabatan yang Tumbuh
Hari demi hari, Alina dan Rangga semakin akrab. Rangga sering datang ke sekolah untuk membantu Alina mengajar. Anak-anak menyukai cara Rangga bercerita, dan Alina menyadari bahwa ada sisi lembut dalam pria yang terlihat dingin itu.
“Kenapa kamu memilih desa ini?” tanya Alina suatu sore.
Rangga menatap cakrawala. “Aku butuh tempat yang jauh dari hiruk-pikuk kota. Di sini, aku bisa mendengar pikiranku dengan lebih jelas.”
Alina tersenyum. “Aku senang kamu merasa nyaman di sini.”
Namun, di balik senyuman itu, Alina merasa takut. Dia tahu Rangga tidak akan tinggal selamanya.
3. Rahasia yang Terungkap
Suatu hari, Alina menemukan sebuah manuskrip di meja Rangga. Ia membacanya diam-diam dan terkejut saat menyadari bahwa kisah dalam novel itu sangat mirip dengan kehidupannya sendiri.
Ketika Rangga kembali, Alina menatapnya dengan mata penuh pertanyaan. “Kamu menulis tentangku?”
Rangga terdiam, lalu mengangguk. “Kamu adalah inspirasiku, Alina. Setiap senyumanmu, setiap kata-katamu, semuanya membuatku ingin menulis.”
Namun, Rangga juga mengungkapkan bahwa ia harus kembali ke kota untuk menerbitkan bukunya. Kabar itu membuat hati Alina remuk.
4. Perpisahan yang Tak Terhindarkan
Pada malam terakhir Rangga di desa, Alina dan Rangga duduk bersama di bawah langit penuh bintang.
“Terima kasih sudah membuat hidupku lebih berarti,” kata Rangga dengan suara pelan.
Alina mencoba tersenyum meski hatinya berat. “Aku hanya berharap kamu tidak melupakan tempat ini.”
Rangga menggenggam tangan Alina. “Aku tidak akan pernah melupakanmu.”
Keesokan paginya, Rangga pergi, meninggalkan Alina dengan kenangan manis yang sekaligus menyakitkan.
5. Waktu yang Menjawab
Berbulan-bulan berlalu, dan Alina kembali fokus pada kehidupannya di desa. Namun, ia selalu merindukan Rangga. Ia sering bertanya-tanya apakah Rangga pernah memikirkan dirinya.
Suatu hari, seorang kurir datang membawa paket besar. Di dalamnya terdapat sebuah buku berjudul Cinta di Antara Dua Hati. Di halaman pertama, ada tulisan tangan Rangga:
"Untuk Alina, bintang yang membimbingku menemukan jalan pulang."
Air mata Alina mengalir saat membaca halaman-halaman buku itu. Setiap kata terasa seperti pesan cinta dari Rangga.
6. Kepulangan yang Dinanti
Beberapa bulan kemudian, Rangga kembali ke desa. Ia muncul di depan sekolah dengan senyum yang masih sama seperti yang Alina ingat.
“Aku kembali,” kata Rangga.
“Kamu kembali untuk apa?” tanya Alina, berusaha menahan air matanya.
“Untuk memulai babak baru, bersama seseorang yang selalu ada di hatiku.”
Alina tidak bisa menahan senyumnya. Ia tahu, cinta mereka akhirnya menemukan jalannya.
Post a Comment for "Cinta Antara Dua Hati"