Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bayangan di Balik Kamera



Di sebuah sudut kota yang terpencil, terdapat sebuah studio fotografi kecil yang dikelola oleh seorang fotografer freelance. Studio itu adalah tempat di mana kisah misterius ini dimulai. Suatu hari, telepon berdering di studio itu. Fotografer itu mengangkatnya dan mendengar suara seorang wanita yang meminta untuk memesan sesi foto potret. Dengan senang hati, dia menyetujui permintaan klien dan menentukan waktu yang sesuai. Hari yang ditentukan tiba, langit kelabu membayangi jendela, dan angin dingin menerpa kota. Meskipun cuaca tidak bersahabat, fotografer itu merasa bersemangat untuk mulai bekerja. 

Dia mempersiapkan peralatan fotografi dan menyambut klien dengan senyum ramah saat dia tiba di studio. Klien yang tiba adalah seorang wanita muda dengan senyum manis namun tatapan yang sedikit misterius. Mereka mulai sesi foto dengan lancar, dengan fotografer membimbing klien tentang posisi yang tepat dan ekspresi yang diinginkan. Namun, seiring berjalannya sesi, fotografer mulai merasa ada sesuatu yang tidak biasa di sekitar ruangan. Meskipun tidak dapat menempatkan jari di atasnya, ada perasaan aneh yang mengalir di udara, sesuatu yang tidak dapat dijelaskan. Setiap kali dia mengambil foto, dia merasa seolah-olah ada kehadiran yang tak terlihat yang mengintip dari balik kamera. Setelah sesi foto selesai, fotografer itu duduk di depan komputernya untuk meninjau hasil foto. Namun, apa yang ditemukannya membuatnya terkejut. Di setiap gambar, ada bayangan gelap yang melayang di belakang klien.

Meskipun mencoba untuk tidak panik, fotografer itu merasa bulu kuduknya berdiri tegak saat ia memperbesar gambar-gambar itu. Tak bisa dipungkiri lagi, ada sesuatu yang tidak wajar terjadi di studio itu. Dia merasa terganggu dan mencoba untuk memahami apa yang sedang terjadi. Dia berpikir untuk memberi tahu klien tentang temuannya, tapi sesaat ragu. Tatapan misterius klien membuatnya merasa tidak nyaman, dan dia tidak yakin bagaimana cara mengungkapkannya. Saat fotografer berpikir, suara berdesir pelan mulai terdengar di sekitar ruangan. Dia mengangkat kepala dan melihat sekeliling dengan waspada.

Namun, tidak ada yang terlihat di sana, kecuali klien yang tampaknya tidak sadar akan keberadaannya. Tiba-tiba, dia merasakan hawa dingin melintasi ruangan. Dia menyadari bahwa ada kehadiran yang tidak terlihat di sana, sesuatu yang mungkin tidak bisa dijelaskan oleh panca indera manusia biasa. 

Dengan keberanian yang tersisa, fotografer itu mencoba untuk melanjutkan sesi foto. Dia mencoba untuk mengabaikan kehadiran yang tidak terlihat dan fokus pada pekerjaannya. Namun, semakin dalam sesi berlangsung, semakin kuat perasaan ketidaknyamanannya. Ketika dia mengambil foto terakhir, dia memutuskan untuk memeriksa hasilnya sebelum mengakhiri sesi. Namun, apa yang dia lihat membuatnya hampir tidak bisa bernapas. Di belakang klien, bayangan gelap telah mengambil bentuk manusia yang menakutkan.

Matanya penuh dengan kegelapan, dan dia merasa seolah-olah bayangan itu menatapnya dengan penuh kebencian. Tanpa pikir panjang, fotografer itu melompat dari kursinya dan berlari menuju pintu keluar. Dia meraih kameranya, meninggalkan peralatan fotografinya di belakang. Suara-suara aneh mulai memenuhi ruangan, mengisi setiap sudut dengan ketakutan dan kecemasan. Dengan napas terengah-engah, fotografer itu berhasil keluar dari studio. Dia berdiri di luar, gemetar dalam ketakutan, mencoba untuk memahami apa yang baru saja terjadi.

Kisah ini adalah pengingat bagi siapa pun yang berani menyelami dunia yang lebih dalam dari yang tampaknya. Terkadang, keberanian kita dapat membawa kita pada pengalaman yang lebih dari yang kita bayangkan. Namun, tidak semua rahasia harus diungkapkan, dan ada hal-hal yang lebih baik dibiarkan terkubur dalam kegelapan.

Post a Comment for "Bayangan di Balik Kamera"